Setelah menjalani aborsi baik dengan kuret maupun obat tubuh biasanya mengalami beberapa efek samping. Reaksi ini berbeda pada setiap orang, tetapi umumnya masih dianggap normal selama tidak berlebihan.
Berikut adalah efek samping yang paling sering terjadi:

1. Perdarahan Ringan sampai Sedang
Perdarahan adalah hal yang paling umum setelah aborsi.
Biasanya berlangsung 3–14 hari, tergantung metode dan kondisi tubuh.
Perdarahan ringan hingga sedang masih wajar. Namun, jika darah keluar sangat banyak hingga harus mengganti pembalut setiap 30 menit–1 jam, itu perlu segera diperiksakan.
2. Kram Perut atau Nyeri Rahim
Setelah tindakan, rahim akan berkontraksi untuk kembali ke ukuran normal.
Kram ini mirip dengan nyeri haid, biasanya muncul pada 1–3 hari pertama, kemudian berangsur membaik.
3. Lemas atau Pusing
Ini bisa muncul karena:
- kehilangan darah
- perubahan hormon
- tubuh sedang memulihkan diri
Istirahat yang cukup dan minum yang banyak biasanya membantu mempercepat pemulihan.
4. Mual, Muntah, atau Diare
Khusus aborsi dengan obat (misoprostol/mifepristone), efek samping seperti:
- mual
- muntah
- diare
biasanya muncul selama beberapa jam setelah minum obat. Ini adalah efek normal dari cara kerja obat tersebut.
5. Perubahan Emosi
Beberapa orang merasa:
- sedih
- cemas
- mudah marah
- sensitif
Semua ini normal karena hormon sedang berubah dan situasi emosional juga ikut memengaruhi.
6. Payudara Terasa Kencang atau Nyeri
Perubahan hormon bisa menyebabkan:
- payudara membesar
- payudara menjadi sensitif
- keluar sedikit ASI (jarang)
Efek ini biasanya hilang dalam 1–2 minggu.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari bantuan medis jika muncul tanda-tanda berikut:
- Perdarahan sangat banyak (pembalut penuh setiap <1 jam)
- Bau tidak sedap dari vagina
- Demam tinggi lebih dari 24 jam
- Kram ekstrem yang tidak normal
- Keluar gumpalan darah besar terus-menerus
- Mual atau muntah yang tidak berhenti
Ini bisa menjadi tanda infeksi atau aborsi tidak tuntas, sehingga perlu ditangani segera.
Tips Pemulihan Setelah Aborsi
- Istirahat yang cukup
- Hindari angkat berat 1–2 minggu
- Jangan berhubungan seksual dan jangan memasukkan apa pun ke vagina selama masa pemulihan
- Minum air putih lebih banyak
- Konsumsi makanan bergizi
- Kontrol ke dokter jika dianjurkan
Baca Juga : Klinik Aborsi Jakarta


